Jalur Pendakian Gunung Ciremai (jalur Apuy , jalur Palutungan, jalur Linggarjati)


Gunung Ciremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Gunung ini terletak berjauhan dari gunung tinggi lainnya. Mempunyai ketinggian 3.078 Mdpl, merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Gunung Ciremai ada yang menyebut cerme, ada yang seringkali menamakan “Ceremai”) secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.

Gunung Ciremai dapat ditempuh dari 3 arah pendakian yakni

jalur Apuy arah barat dari Majalengka;
jalur Palutungan, arah selatan dan
jalur Linggarjati, arah timur.

Masing – masing jalur memiliki tantangan dan nuansa pemandangan yang berbeda.

1. JALUR PALUTUNGAN arah SELATAN

Cirebon – Cigugur – Palutungan
Dari Kota Udang Cirebon pendaki dapat menggunakan angkutan umum jenis colt elf jurusan Cikijing dan turun  di pertigaan Cigugur. Perjalanan ini membutuhkan waktu selama 1 jam. Sepanjang perjalanan menuju Cigugur, pendaki akan melewati Kota Kuningan yang berada di ketinggian 466 mdpl. Selain itu, pendaki dapat menyaksikan keindahan indahnya Laut Jawa yang terbentang di sisi utara. Setibanya di pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Cisantana dengan menggunakan angkutan umum. Perjalanan melalui jalanan yang menanjak dan berbatu ditempuh selama 1 jam, dengan melewati perkebunan penduduk yang sangat indah. Setibanya di Cisantana, perjalanan dilanjutkan kembali dengan naik kolt terbuka pengangkut sayur menuju Palutungan yang memakan waktu 20 menit.

1.1 JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI VIA PALUTUNGAN

Palutungan – Cigowong
Palutungan merupakan sebuah kampung terakhir yang berada dilereng selatan Ciremai dan berada pada ketinggian 1100 mdpl. Dusun kecil ini masuk dalam pangkuan Desa Cisantana, kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Setelah mengurus perizinan pendakian, perjalanan dapat dimulai melalui perkebunan penduduk. Setelah itu, perkebunan pendakian dilanjutkan memasuki hutan hujan tropis dengan jalur cenderung landai. Sesekali pendaki harus menyusup melalui semak – semak tinggi. Untuk sampai di Cigowong membutuhkan waktu 90 – 120 menit.

Cigowong – Paguyangan Badak
Pos I Cigowong terletak diketinggian 1450 mdpl. Di sini terdapat sumber air yang mengalir membentuk sebuah sungai. Dari sini pendaki dapat menyiapkan persediaan air sebanyak mungkin karena tidak akan ditemui lagi sumber air hingga puncak. Selepas Cigowong lintasan masih landai selama 90 – 120 menit, sampai di Paguyangan Badak.

Paguyangan Badak – Blok Arban
Paguyangan Badak merupakan area yang berada di ketinggian 1800 mdpl. Daerah yang terdapat puing – puing bangunan tua ini sering digunakan sebagai tempat bermalam survivor yang dievakuasi karena meninggal di gunung ini. Untuk sampai di Blok Arban membutuhkan waktu 30 menit, dengan lintasan yang mulai menanjak.

Blok Arban – Tanjakan Asoy
Blok Arban merupakan pos III dengan area cukup datar dan teduh. Selepas Blok Arban lintasan mulai menanjak dan melelahkan selama 90 – 120 menit sampai di Tanjakan Asoy.

Tanjakan Asoy – Pasanggrahan
Tanjakan Asoy merupakan pos IV. Tanjakan ini berupa tanah datar berukuran cukup luas. Selepas daerah ini lintasan semakin menanjak selama 60 menit sampai di pos berikutnya.

Pasanggrahan – Sang Hyang Ropoh
Selepas pos V (Pasanggrahan) pendaki mulai memasuki Vegetasi Cantigi dan Adelweiss sampai di Sang Hyang Ropoh. Lintasan ini sangat licin jika hujan turun dan diperlukan waktu 30 menit untuk sampai pada pos berikutnya.

Sang Hyang Ropoh – Puncak Ciremai
Pos VI (Sang Hyang Ropoh) terletak didaerah yang datar dan terbuka. Selepas pos ini lintasan tetap menanjak dan licin, dengan tanah berwarna kuning bekas aliran lava belerang. Pada sisi kanan lintasan terdapat goa yang biasa digunakan sebagai tempat berlindung ataupun bermalam. Ditengah perjalanan ini, tepatnya pada sisi kiri, lintasan akan menyatu dengan jalur barat dari Majalengka. Untuk sampai di puncak Ciremai diperlukan waktu 2 jam pendakian. Sesampainya dipuncak pendaki dapat menikmati megahnya dua kawah kembar yang berdampingan. Untuk mengitari kawah ini diperlukan waktu kira – kira 3 jam. Selain itu, pendaki juga dapat menyaksikan indahnya daerah Majalengka, Cirebon, Laut Jawa, serta Gunung Slamet yang menjulang gagah di sisi timur. Sungguh menawan!


2. JALUR LINGGARJATI arah TIMUR

Cirebon – Cilimus – Linggarjati
Cirebon merupakan daerah unik yang membentang di ketinggian antara 500 – 1500 mdpl. Dari sinilah pendaki dapat menggunakan jasa bus umum jurusan Kuningan dan turun di Cilimus. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju pos pendakian Linggarjati yang berjaraj 3 km. Pada kilo meter ke 2,5 disisi kanan jalan terdapat Taman Wisata dan Museum Linggarjati seluas 11 ha.

2.1 JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI VIA LINGGARJATI

Basecamp Linggarjati – Cibeunar
Dalam perjalanan menuju puncak Ciremai, para pendaki banyak menemui tempat keramat yang konon digunakan sebagai daerah pertemuan para wali. Hingga kini tempat – tempat tersebut banyak di-ziarahi oleh para penduduk. Selepas dari basecamp, dengan jalanan beraspal pendaki memasuki kawasan hutan pinus dan persawahan hingga Cibeunar.

Cibeunar – Leuweng Datar
Cibeunar merupakan area camp yang cukup kondusif untuk bermalam. Area ini sangat ramai dengan para pendaki yang ingin mengadakan start pendakian, karena terdapat sumber air yang melimpah yang tidak ditemui lagi sepanjang perjalanan sampai di puncak. Selepas Cibeunar lintasan akan melewati perkebunan penduduk hingga memasuki Leuweng Datar.

Leuweng Datar – Kuburan Kuda
Leuweng Datar terletak di tengah – tengah hutan tropis. Selepas daerah ini lintasan mulai menanjak dan melewati area yang cukup datar sebagai camp yakni Sigedang dan Kondang Amis. Untuk sampai di Kuburan Kuda diperlukan waktu 2 jam.

Kuburan Kuda – Tanjakan Bapatere
Kuburan Kuda merupakan tanah datar yang cukup luas dan cukup teduh sebagai tempat perkemahan. Daerah ini dianggap keramat bagi masyarakat setempat. Selepas kuburan kuda, pendaki akan melewati beberapa tempat keramat seperti Ceblokan, Pengalas. Kemudian sudut lintasan mulai membesar ketika melewati Tanjakan Bin – Bin dan semakin menanjak lagi ketika melewati tanjakan Seruni. Lintasan ini adalah yang paling terberat dan melelahkan dibanding yang lainnya. Bahkan pendaki akan menemui jalan setapak yang terputus dan setengah memanjat, dan memaksanya berpegangan akar pepohonan untuk mencapai pos selanjutnya.

Tanjakan Bapatere – Batu Lingga
Selepas Tanjakan Bapatere lintasan tetap menanjak nyaris tanpa bonus sampai Batu Lingga. Waktu yang diperlukan adalah 60 – 90 menit.

Batu Lingga – Pangasinan
Batu Lingga merupakan pos peristirahatan yang merupakan tanah datar dan terdapat sebuah batu berukuran besar. Ssetelah kawasan ini, lintasan tetap menanjak. Di tengah perjalanan pendaki akan menemui dua pos peristirahatan berupa tanah datar yakni Kiara Balon dan Sangga Buana. Selepas itu pendaki akan memasuki batas vegetasi adntara hutan dengan daerah terbuka. Untuk sampai di Pangasinan membutuhkan waktu selama 2 – 2,5 jam.

Pangasinan – Puncak Ciremai
Pangasinan merupakan pos terakhir. Dari daerah yang cukup terbuka ini pendaki dapat menyaksikan bibir puncak yang cukup gagah berdiri di depan mata. Diperlukan waktu 45 – 60 menit dengan melewati bebatuan cadas dan medan yang tetap menanjak, bahkan harus setengah merayap untuk sampai di puncak.



TAMBAHAN

Akomodasi dan Perijinan
Seluruh aktifitas pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai wajib mengurus Surat Ijin Masuk Lokasi (SIMAKSI) di Kantor Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Kuningan. Para pendaki wajib juga menyiapkan fotocopi identitas diri (KTP), mengisi formulir pendakian, membayar tiket masuk lokasi dan asuransi pada masing-masing pintu masuk jalur pendakian.

Kita kalkulasikan total perjalanan pendakian gunung Ciremai via Jalur Palutungan,

Basecamp – Pos 1 Cigowong (2jam) 1450 mdpl
Pos 1 – Pos 2 Kuta (30 menit) 1575 mdpl
Pos 2 – Pos 3 Pangguyangan Badak (45 menit) 1800 mdpl
Pos 3 – Pos 4 Arban (1jam) 2050 mdpl
Pos 4 – Pos 5 Tanjakkan Asoy (30 menit) 2108 mdpl
Pos 5 – Pos 6 Pasanggrahan (1 jam) 2200 mdpl
Pos 6 – Pos 7 Sanghyang Ropoh (1jam) 2650 mdpl
Pos 7 – Pos 8 Goa Walet (1jam)
Pos 8 – Puncak Ciremai (30 menit) 3078 mdpl
TOTAL= 8 jam 15 menit. di luar bermalam dan istirahat. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendai gunung Ciremai adalah 1-2hari 1malam. Untuk perjalanan turun gunung biasanya hanya 4-6jam saja.

TIPS PENDAKIAN

Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan
Latihan fisik seminggu sebelum hari H
Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa foto bareng saat di puncak
Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung)
Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung
Untuk pendakian Ciremai kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 10-13. Jika malam 6-7
Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung
Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan kelompok lain.

INFORMASI GUNUNG CIREMAI
Nama: Gunung Ciremai
Ketinggian: 3.078 mdpl
Lokasi: Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat
Letusan terakhir: 1938
Pengelola: Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)
Alamat: Jl. Raya Kuningan-Cirebon Km 9 No 1 Manislor Jalaksana Kuningan, Jawa Barat 45554
Telp/fax : (0232) 613152
Email : btn_gciremai@ymail.com
Facebook : Btn Gunung Ciremai
Yotube : Data Base TNGC
Website: http://tngciremai.com
Spot alam: Hutan, Sabana, Bukit, kawah
Sumber air: Pos Cigowong
Flora: Pinus merkusii, Puspa, Akasia, Soro, Cemara gunung, Edelweis jawa

Puncak: Puncak Sunan Mataram (3.058 mdpl) dan Puncak Sunan Cirebon (3.078 mdpl)
Kawah:
View gunung lain dari puncak: Gunung Cikuray, Gunung Slamet, Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro
Tarif daki: Rp 50.000/orang (April 2015)
Mitos: Sebagai tempat bertapa Sunan Gunung Jati

Kismis (kisah misteri): tiap-tiap pos pendakian memiliki kisah misteri

refrensi:
http://jelajahgunung.com/
http://infopendaki.com/

Previous
Next Post »