Gunung Papandayan
yang terletak di wilayah Garut menjadi salah satu obyek menarik yang digemari
pecinta alam. Para pendaki di wilayah Jawa Barat pasti pernah mendaki gunung
indah yang terkenal dengan kawah aktif dan mata air panas yang menyehatkan yang
berada di puncaknya. Dan trek di tempat ini tergolong mudah untuk didaki.
Pesona Edelweis dan hutan mati yang begitu memikat mampu menarik para wisatawan
untuk mengunjungi gunung Papandayan Garut yang pernah meletus di tahun 1772
ini.
Letaknya dekat dengan
Jakarta, tepatnya di Kabupaten Garut. Medannya yang tidak begitu berat membuat
gunung ini tergolong gunung yang bersahabat. Selain itu, kontur tanahnya landai
dan terdapat jalur pendakian yang aman sehingga memudahkan pendaki pemula untuk
sampai pada puncak gunung ini.
Namun, kemudahan yang
ditawarkan Papandayan tidak membuat pesona gunung ini hilang begitu saja.
Sesampai di kaki gunung, pengunjung harus melakukan registrasi di pos
pendakian. Dari posisi ini, pengunjung bisa melihat kemegahan Papandayan yang
luar biasa.
Setelah melakukan
registrasi di pos pendakian, barulah menapaki jalur pendakian langkah demi
langkah sambil menikmati keindahan Papandayan. Jalur yang ditempuh adalah jalur
menanjak berbatu.
Dalam perjalanan,
pengunjung akan melewati kawah belerang yang masih aktif. Hati-hati, bau gas
belerang ini cukup berbahaya. Setelah itu, terdapat aliran sungai yang cukup
deras. Pengunjung bisa saja langsung meminum air tersebut karena berasal dari
mata air pegunungan.
Rute menanjak dengan
jalan yang sempit dan jurang di sebelah kiri akan dilewati sebelum sampai ke
area perkemahan di Pondok Saladah.
Sangat memacu adrenalin, apalagi jika tanahnya sedang licin karena hujan
dan tumbuhan yang menjalar menutupi jalan. Jika tidak hati-hati, bisa saja
terpeleset.
Di Pondok Saladah,
cobalah mendirikan kemah di salah satu titik yang disuka. Jagalah barang bawaan
dan makanan karena terkadang ada anjing liar yang suka menghampiri tenda. Di
sini, pengunjung bisa merasakan sensasi hidup di alam liar. Tidak seberapa jauh
dari area perkemahan, terdapat beberapa pohon Edelweiss nan cantik.
Jika istirahat sudah
dirasa cukup, lanjutkan perjalanan menuju puncak gunung. Di atas puncak
terdapat padang Edelweiss yang lebih bagus dibandingkan dengan padang dekat
Pondok Saladah.
Padang edelweiss di
puncak Papandayan merupakan salah satu primadona di gunung ini. Di atas puncak,
pengunjung dapat menyaksikan matahari yang terbit dan terbenam dengan indah.
Sudah mendaki sampai
puncak, saatnya perjalanan pulang. Dalam perjalanan kembali, pengunjung akan
melewati hutan mati. Hutan mati ini merupakan salah satu tempat terkenal di
Papandayan, selain padang Edelweiss. Suasananya yang berkabut dengan sisa-sisa
batang pohon yang menghitam karena terbakar dan tanah berkapur yang berwarna
putih menjadikan suasana agak mistis namun tetap indah.
Setelah menjelajah
hutan mati saatnya menuruni gunung. Medan yang dilalui cukup berat karena ada
beberapa titik yang curam dengan tebing berbatu tajam. Penggunaan sepatu
trekking akan memudahkan perjalanan karena medan ini cukup licin.
Sukses melewati tebing
yang curam, pengunjung akan melewati sumber air panas. Namun, air sungai
tersebut tercemar belerang jadi tidak bisa dinikmati. Setelah berjalan tidak
seberapa jauh lagi, pengunjung akan kembali ke titik awal perjalanan, yaitu pos
pendakian.
Akses ke Papandayan
Perjalanan menuju
Papandayan dari Jakarta bisa ditempuh dengan bus Jakarta-Garut dengan ongkos
sekitar Rp 36.000. Begitu tiba di Terminal Garut, jika dalam rombongan, bisa
menyewa angkutan kota (angkot) untuk menuju gerbang wisata Gunung Papandayan.
Dari gerbang wisata,
Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil bak untuk mengangkut Anda
dan barang bawaan sampai ke pos pendakian di kaki gunung. Bisa juga menempuh
perjalanan dengan berjalan kaki. Angin semilir, udara sejuk, dan hamparan
pemandangan hijau akan Anda dapatkan saat perjalanan menuju kaki gunung.
Walaupun terkesan
untuk pendaki pemula, Anda tetap perlu membawa peralatan lengkap jika ingin
mendaki gunung dan bermalam. Pakailah pakaian yang nyaman untuk memudahkan
pergerakan Anda, sepatu trekking agar tidak terpeleset, ransel, masker dan
topi, head lamp, obat-obatan, dan peralatan lainnya. Tak kalah pentingnya
adalah kesiapan fisik dan mental.
Jika anda puas menikmati keindahan gunung Papandayan yang berada di wilayah Garut ini, jangan lupa sebelum meninggalkan kota ini mampirlah menikmati kuliner lezat yang banyak tersedia di kaki gunung. Banyak yang menjual sate domba Balibul (bawah lima bulan) atau Batibul (bawah tiga bulan) yang empuk. Rasanya lelah mendaki terbayarkan setelah menyantap masakan khas di daerah ini.
Selamat mendaki.
EmoticonEmoticon